Jadi...

“Woi, JD mana?”

Sehabis acara drama tembak-menembak Acha Dewo berkedok evaluasi selesai, Brian langsung mencari keberadaan JD—road managernya—yang tadi sempat dimintakan tolong oleh Brian untuk mempersilakan Jebum dan Stefi masuk ke area backstage.

“Lagi nyamperin Bang Baek di depan.” Jawab Johnny sekenanya, sembari mengutak-atik Nikon D850 nya.

Kemudian setelah sekitar lima detik kemudian Jo baru tersadar kalau itu Brian yang bertanya. “EH sorry sorry Bang, gua lupa ngasih tau, itu tadi ada cewe bertigaan sama cowok satu nyariin lo. Temen lo?”

Brian mengerjap, “Nah itu! Mana anaknya? Kok kaga ada di sini?”

“Tuh, tadi gua liat lagi duduk deket booth nya Tulus. Mau minta foto kali ya,” ujar Johnny sembari mengedarkan pandangan ke sekitar area backstage.

Lalu tanpa harus menunggu lama-lama, tanpa peduli kakinya yang sudah sedikit pegal karena bolak-balik lompat di panggung tadi, dan tanpa peduli tenaga yang nyaris habis, Brian segera berlari ke arah barat dari tempatnya berdiri, ke tempat di mana Vivi-nya menunggu.

‘Tapi kok berempat...’

Sesampainya Brian di area luas dekat pintu masuk stadion akuatik, ia langsung disambut oleh suara yang memanggil namanya dengan setengah berbisik.

“Yan, liat sini!”

Panggilan Ela membuat mata Brian seketika tertuju padanya dan juga satu orang di sebelahnya yang sekarang mengenakan jaket kulit sebagai luaran kaos hitamnya. Ada sesuatu yang janggal menurut Brian, tapi dia sendiri kurang tau apa persisnya.

“Vina? Lo ngapain di sini?”

“Yan, kamu gimana sih!!!” Lagi-lagi Ela berbisik, memutus fokus Brian pada gadis di sebelahnya.

“Hah? Kenapa...” Ia masih berusaha mencerna keadaan, tapi sedetik kemudian suara Ela berhasil memunculkan secercah cahaya di dalam kepalanya.

”Yan. The leather-jacket-girl...”

“Hehe, halo Bri...” si gadis dengan jaket kulit akhirnya menyapa, membuat Brian seketika menyunggingkan senyumannya, sedikit paham tentang situasi yang sekarang ia hadapi.

Jadi dia membalas dengan ramah sapaan itu, sembari berjalan mendekat ke tempat mereka berdua berdiri, “Hai Vin! Jadi...” ucapannya menggantung.

“Jadi lo si username pacarbrian di twitter?”

“Iya... Hehe.”